Kursi batu Megalitik ditemukan di Pagaralam
Pagaralam, Sumatera Selatan (ANTARA News) - Warga desa Rimbacandi, Candi Jaya, Dempo Tengah kecamatan, kota Pagaralam, Sumatera Selatan telah menemukan sebuah kursi batu megalitik diyakini ribuan tahun di sebuah perkebunan kopi milik Sedain.
Kursi batu itu dihiasi dengan malapetaka batu dalam berbagai bentuk. Objek megalitik tampak seperti kursi pengantin lama tetapi telah agak terkikis oleh air.
Kursi batu juga memiliki air mancur yang menghasilkan air yang jernih dari gua-gua bawah-tanah.
Penemuan itu dilakukan hanya 3 kilometer dari desa Rimbacandi atau berjalan-jalan 1,5 jam di jalan tanah, sekitar 25 km dari pusat kota Pagaralam
"Kursi batu ditemukan di sebuah perkebunan kopi sekitar 4 km dari hutan Rimbacandi itu. Sekitar 1 mx 1,5 m dan lebar 1 m tinggi. Masyarakat setempat disebut objek megalitik sebagai" batu kursi "atau" kursi air mancur ", Sadain, yang `pemilik perkebunan, Jumat.
Menurut dia, kursi telah dikunjungi oleh banyak orang, karena hanya di samping kebun kopi.
"Bahkan meskipun orang-orang datang ke sini, tetapi karena lokasi telah dicap sebagai tempat suci, sehingga batu tinggal di tempat, kecuali digerakkan oleh alam itu sendiri. Penduduk desa juga tidak berani merusak batu karena sering ada sesuatu yang aneh terjadi di sekitarnya tiap kali ada orang berusaha untuk memindahkannya, "katanya.
Dia mengatakan bahwa sekali seseorang datang untuk menyelidiki atau melakukan penelitian di situs tersebut, tapi tidak ada tindak lanjut. Tidak `s ada jawaban nyata tentang kursi, apakah itu dibuat oleh manusia waktu yang sangat lama, atau hanya sebuah fenomena alam.
"Sejak waktu cemara ditemukan, sampai sekarang, tidak ada yang berubah, kecuali bahwa peran menjadi agak serong tampaknya disebabkan air yang mengalir di bawah batu dan erosi
Setelah itu, Kepala Kantor Arkeologi Palembang, Sumatera Selatan, Kristantina Indriastuti, mengatakan, temuan tersebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut dan penyelidikan. Tapi menilai dari bentuknya, megalith harus setidaknya seribu tahun. (*)
Kursi batu itu dihiasi dengan malapetaka batu dalam berbagai bentuk. Objek megalitik tampak seperti kursi pengantin lama tetapi telah agak terkikis oleh air.
Kursi batu juga memiliki air mancur yang menghasilkan air yang jernih dari gua-gua bawah-tanah.
Penemuan itu dilakukan hanya 3 kilometer dari desa Rimbacandi atau berjalan-jalan 1,5 jam di jalan tanah, sekitar 25 km dari pusat kota Pagaralam
"Kursi batu ditemukan di sebuah perkebunan kopi sekitar 4 km dari hutan Rimbacandi itu. Sekitar 1 mx 1,5 m dan lebar 1 m tinggi. Masyarakat setempat disebut objek megalitik sebagai" batu kursi "atau" kursi air mancur ", Sadain, yang `pemilik perkebunan, Jumat.
Menurut dia, kursi telah dikunjungi oleh banyak orang, karena hanya di samping kebun kopi.
"Bahkan meskipun orang-orang datang ke sini, tetapi karena lokasi telah dicap sebagai tempat suci, sehingga batu tinggal di tempat, kecuali digerakkan oleh alam itu sendiri. Penduduk desa juga tidak berani merusak batu karena sering ada sesuatu yang aneh terjadi di sekitarnya tiap kali ada orang berusaha untuk memindahkannya, "katanya.
Dia mengatakan bahwa sekali seseorang datang untuk menyelidiki atau melakukan penelitian di situs tersebut, tapi tidak ada tindak lanjut. Tidak `s ada jawaban nyata tentang kursi, apakah itu dibuat oleh manusia waktu yang sangat lama, atau hanya sebuah fenomena alam.
"Sejak waktu cemara ditemukan, sampai sekarang, tidak ada yang berubah, kecuali bahwa peran menjadi agak serong tampaknya disebabkan air yang mengalir di bawah batu dan erosi
Setelah itu, Kepala Kantor Arkeologi Palembang, Sumatera Selatan, Kristantina Indriastuti, mengatakan, temuan tersebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut dan penyelidikan. Tapi menilai dari bentuknya, megalith harus setidaknya seribu tahun. (*)
HAK CIPTA © 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan berikan komentar anda